25 Nov 2024
Test-new
asdfasfdasdfasdf
Selengkapnya
Cinta kerap disangkut-pautkan dengan hati. Meski dalam bahasa Inggris sebenarnya ‘heart’ merujuk kepada organ tubuh jantung, Namun dalam masing-masing bahasa, ‘heart’ dan hati sudah digunakan sebagai satu kata yang menjadi simbol perasaan cinta.
Namun, tahukah Anda apa alasan sebenarnya mengapa cinta dikaitkan dengan hati ataupun jantung? Ternyata jawabannya bermula dari kepercayaan filsuf kuno berusia ribuan tahun. Jantung dianggap sebagai organ tubuh manusia yang paling dekat dengan perasaan dan merupakan sumber emosi. Dari rasa sayang atau cinta, rasa takut, rasa sedih, dan rasa-rasa lainnya.
Awal Mula Munculnya Simbol Cinta
Sedangkan hadirnya simbol cinta atau hati yang kita kenal saat ini, rupanya menyimpan sejarah yang cukup panjang. Dalam tulisan bertajuk The Coins and the Cult di majalah Expedition volume 34 tahun 1992, penulis T.V Buttrey memaparkan adanya penemuan artefak kebudayaan yang memuat bentuk jantung yang diperkirakan berasal dari abad ke-6 dan 5 SM.
Penggunaan simbol hati untuk menggambarkan cinta tidak berhenti sampai di situ. Pierre Vinken dalam buku The Shape of the Heart menjelaskan bahwa jantung pertama kali dijadikan simbol cinta dalam Le Roman de la Poire , yang merupakan manuskrip puisi Perancis tahun 1250-an. Dalam puisi karya Thibaut ini, Vinken menambahkan untuk pertama kalinya konsep secara simbolis “memberikan jantung hati” kepada orang yang kita cintai. Meski dalam puisi aslinya, sesuatu yang ‘diberikan’ di sini hanyalah sebuah pir.
Meski sudah mulai dipakai, bentuk jantung yang muncul saat itu belum seperti yang kita kenal sekarang. Adapun sosok yang pertama kali mengenalkan bentuk jantung hati saat ini adalah Francesco Barberino. Barberino merupakan seorang ahli hukum di Florence, Italia, yang membuat bentuk jantung dalam salah satu manuskrip puisinya bertajuk Documenti D’Amore .
Salah satu hal yang menarik perhatian dalam manuskrip Barberino yang sangat populer di abad ke-14 menggunakan Cupid sebagai ilustrasi di dalamnya. Cupid yang merupakan dewa cinta dalam mitologi Romawi, berdiri di atas seekor kuda yang terlihat berlari kencang sambil melempar anak panah serta bunga. Kalung berbentuk deretan jantung menghiasi kuda tersebut.
Setelah publikasi gambaran ini tersebar dan viral di masanya, simbol jantung dengan gerigi mulai dimasukan oleh seniman-seniman Italia dalam berbagai karyanya, termasuk dalam bentuk permadani hiasan dinding. Selanjutnya pada abad ke-15, permadani hias menjadi karya seni yang bernilai tinggi. Salah satu yang paling legendaris adalah Le Don du Coeur atau Hadiah Jantung Hati, permadani yang di dalamnya terdapat gambar jantung hati kecil berwarna merah. Hingga saat ini karya tersebut masih disimpan di museum Louvre Perancis.
Perkembangan Simbol Cinta Hingga Kini
Memasuki abad ke-16, pemakaian ilustrasi jantung sebagai simbol cinta makin berkembang luas di berbagai belahan dunia. Di Jepang misalnya diperkirakan pada periode perdagangan Nanban sekitar tahun 1550-an, pelindung kepala para Samurai di zaman Edo dibuat mengikuti bentuk jantung yang membulat, melambangkan jantung hati Marishiten, sang dewi panahan
Gambar jantung semakin populer dipakai untuk melambangkan cinta yang romantis pada abad ke-19, simbolnya mulai dipakai di berbagai hal romantis. Melekat pada hadiah yang diberikan pasangan saat hari Valentine, bahkan dipakai sebagai tanda nyawa di permainan video pada 1986 dalam The Legend of Zelda.
Tak lama sebelumnya, yakni pada tahun 1977, berdasarkan ulasan Stephen dan Thomas Amidon di buku The Sublime Engine: A Biography of the Human Heart , simbol jantung juga mulai punya makna sebagai kata kerja yang bermakna “mencintai” dari diciptakannya frasa populer ‘ I (heart) NY’ . Simbol ini terpampang di t-shirt, gelas dan berbagai suvenir kota New York yang sempat mengalami keterpurukan untuk mengembalikan gairah masyarakatnya serta turis asing.
Simbol Cinta dalam Perhiasan
Cukup panjang memang perjalanan sejak dikenalnya untuk pertama kali simbol hati atau jantung yang kita gunakan hingga saat ini. Dan jika Anda memperhatikan dengan seksama, simbol hati atau jantung ini juga kerap muncul dalam berbagai bentuk perhiasan emas sejak dulu. Baik sebagai ornamen pada mahkota atau tiara, liontin kalung, anting-anting, gelang dan cincin.
Simbol yang satu ini memang telah menjadi favorit banyak kalangan untuk merepresentasikan cinta. Perhiasan wanita dengan bentuk heart alias jantung ini menjadi sesuatu yang lumrah dan sangat diminati, termasuk untuk diberikan sebagai hadiah unik bagi orang tersayang.
Seperti koleksi kalung emas dengan liontin The Love Box dari Frank & co. yang memperlihatkan desain berbentuk kotak unik dalam tiga varian dengan nama Agathea, Phrea dan Ludia. Ketiganya menggambarkan makna cinta yang berbeda-beda.
Agathea berarti unconditional love , Phrea bermakna long-term relationship love dan Ludia yang berarti playful love . Desain tiap jenis boks pun mengikuti nama dan makna cinta yang menyertainya. Seperti kotak berisi bentuk ‘heart’ pada Agathea, persegi panjang bertuliskan kata ‘Love’ pada Phrea dan kubus cantik berisi berlian yang bisa bergerak pada Ludia.
Perhiasan emas koleksi Love Box ini terbuat dari rose gold 18K dengan berat bervariasi antara 1,75 gram, 2,70 gram, dan 2,46 gram. Makin berkilau indah dengan kehadiran berlian dengan ukuran variatif pula, dari 0,083 ct, 0,030 ct dan 0.056 ct. Jadikan Love Box collection sebagai ungkapan cinta Anda kepada pasangan. Dapatkan dengan harga mulai dari Rp 5.499.000.
Sifat cinta yang universal membuat The Love Box layak jadi hadiah untuk siapa saja yang Anda sayangi, termasuk diri sendiri. Jika Anda ingin menghadiahkan perhiasan wanita berupa kalung dengan liontin The Love Box, Anda dapat mengunjungi halamana https://www.frankncojewellery.com/home untuk mendapatkannya.
Kembali ke jantung sebagai simbol cinta. Secara medis, jantung adalah organ paling penting dalam keberlangsungan hidup makhluk hidup. Untuk itu, layaklah kalau jantung menjadi simbol perasaan cinta yang menjadi nyawa bagi kehidupan itu sendiri.