25 Nov 2024
Test-new
asdfasfdasdfasdf
Read More
Gelang bertatahkan berlian sebenarnya sudah hadir sejak perhiasan dengan berlian mulai dibuat. Tepatnya sejak tahun 20-an ketika para lady memakainya secara bertumpuk di pergelangan tangan mereka. Bukan hanya satu atau dua berlian yang digunakan seperti pada desain cincin, anting dan dan liontin. Sepanjang permukaan gelang dipenuhi oleh deretan berlian tanpa terkecuali. Efek yang diciptakan tidak hanya mewah tapi juga glamor dan elegan di saat yang bersamaan.
Saat itu, gelang dengan model ini bernama eternity bracelet . Pada perhiasan, istilah eternity mengacu ke model perhiasan dengan deretan berlian yang menghiasi sepanjang permukaan sehingga tercipta kesan sesuatu yang selalu berputar tanpa henti, sebuah simbol akan cinta yang tidak akan pernah berakhir.
Pada cincin, eternity ring biasa dikenal sebagai cincin ke-tiga yang biasa dipakai perempuan setelah cincin pertunangan dan cincin kawin. Biasanya, cincin ini dihadiahkan suami kepada istri saat momen wedding anniversary dengan milestone penting, seperti 10 atau 15 tahun.
Momentum Di Lapangan Tennis
Satu hari di bulan September 1987, sebuah peristiwa mengubah takdir si eternity bracelet . Adalah Chris Evert, petenis perempuan asal Amerika Serikat yang menjadi penyebabnya. Selain berprestasi (total memenangkan 18 gelar Grand Slam), Chris Evert adalah salah satu petenis paling fashionable yang pernah ada.
Menjadi kebiasaannya untuk memakai perhiasan (bahkan berlian) saat bertanding, sesuatu yang jarang dilakukan petenis lain. Atau lebih tepat kalau dibilang, sangat jarang pelaku olahraga memakai perhiasan karena aktivitas mereka yang sangat aktif dan mobile.
Pada suatu hari di penyelenggaraan US Open tahun 1987 itu, Chris Evert pun menjalani pertandingan seperti biasa, tidak lupa memakai perhiasan gelang berliannya. Tapi yang tidak biasa adalah, di tengah pertandingan, sebuah pukulan swing -nya mengakibatkan gelang berlian itu terlepas dan kemudian terlempar. Chris sampai harus meminta ijin wasit untuk mencari gelang itu sehingga pertandingan pun dihentikan beberapa saat.
Jangan lupa, pertandingan petenis unggulan seperti Chris Evert di masa itu tidak hanya ditonton langsung di lapangan, tapi juga disiarkan secara langsung lewat televisi ke seluruh dunia. Momen gelang berliannya pun mencuri perhatian dan dibicarakan oleh berbagai kalangan. Singkat cerita, sejak saat itu, gelang eternity bertatahkan berlian di sepanjang permukaannya itu pun dikenal dengan nama tennis bracelet.
Efek Domino Populernya Tennis Bracelet
Tennis bracelet mengubah dinamika dunia perhiasan tidak terbatas hanya sebagai istilah saja. Orang-orang pun mulai memasukkan perhiasan berlian ini sebagai bagian dari olahraga yang aktif, tidak hanya tennis tapi juga olahraga lain.
Brand gelang berlian Chris Evert yang terjatuh saat pertandingan, George Bedewi, langsung memanfaatkan momentum itu untuk membuat tennis bracelet dengan pengait yang lebih kuat sehingga tidak mudah terlepas saat dipakai berolahraga. Ini diikuti oleh brand-brand perhiasan lain yang tidak mau ketinggalan memanfaatkan momen dan keuntungan eksposure sebagai promosi tanpa berbayar.
Dalam dunia tenis sendiri, jejak Chris Evert mulai diikuti oleh petenis-petenis lain yang tidak sungkan untuk tampil lebih stylish. Tidak hanya mengusung perhiasan, tapi juga tampilan secara keseluruhan. Salah duanya adalah Serena Williams dan Maria Sharapova.
Dan seperti halnya yang biasa terjadi pada perhiasan, tennis bracelet pun mulai melebar ke tipe perhiasan lain selain gelang. Set perhiasan tennis mulai dijual, dari gelang, kalung, sampai cincin, masing-masing dengan ciri khas tennis bracelet yang memakai detting deretan berlian di sepanjang permukaannya.
Model Klasik Sampai Modern
Sejak kemunculannya dari tahun 80-an tadi sampai sekarang, model gelang tennis bracelet terus mengalami transformasi. Tennis bracelet klasik memasang satu deret berlian di sepanjang permukaannya. Ini pun bisa bervariasi tergantung ukuran berlian yang digunakan. Dalam perkembangannya, deretan ini bisa bertambah menjadi dua, tiga bahkan empat baris. Tentunya, makin bertambah deretnya, efek yang dihasilkan pun makin fenomenal.
Jangan lupa, jenis logam pada gelang tennis ini juga bisa divariasikan seperti emas kuning, emas putih, rose gold sampai platinum. Tennis bracelet ini pastinya bisa diterapkan pada model gelang emas, dari yang klasik sampai model gelang emas terbaru. Jadi buat Anda, seperti banyak orang Asia pada umumnya yang punya tone kulit kuning kecokelatan, tetap bisa memakai tennis bracelet.
Transformasi tennis bracelet tidak terbatas pada jumlah deretan berlian atau jenis logam. Bentuk dasarnya pun tidak terbatas pada bentuk patahan yang membentuk pergelangan tangan. Kini, model gelang bangle juga bisa didesain ala tennis bracelet . Seperti Flare Collection yang dikeluarkan oleh Frank & co. baru-baru ini.
Flare Collection mengusung 3 cincin yang dipasangkan dengan 3 gelang tennis bracelet yang sudah ditambahkan sentuhan modern (Blaze, Glimmer dan Lumine set) serta dua cincin dengan desain tennis bracelet lainnya, Sparkly dan Glisten. Modern twist yang ditambahkan pada cincin dan gelang bisa dilihat pada variasi jumlah band dan juga model lengkungan pada band. Kalau Anda mencari model gelang emas kekinian dan cincinnya yang serasi, tentu Flare Collection ini bisa jadi pilihan.
Momentum memang tidak akan pernah salah. Chris Evert sudah membawa
tennis bracelet
ke dunia fashion dengan caranya yang unik dan tersendiri. Kini giliran Anda untuk membawanya ke dalam gaya penampilan untuk segala suasana.